Dili-gence continues the coverage of riots in East Timor. The blogger visits a market and writes about the damage. Tumbleweed in Timor Lorosae rounds up the last couple of days after the riots.
See all those languages? The Lingua project at Global Voices works to bring down barriers to understanding through translation.
Learn more about Lingua »Dili-gence continues the coverage of riots in East Timor. The blogger visits a market and writes about the damage. Tumbleweed in Timor Lorosae rounds up the last couple of days after the riots.
1 comment
Saya hanya ingin sedikit memberikan wacana dalam hal ini bagaimana sebuah Negara baru seperti timor leste dengan para pemimpinya yang “pintar dan mempesona rakyat” dan omong kosong belaka dengan tidak memikirkan nasib bangsa ini nantinya.
Pertikaian antara etnis dalam hal ini lorosae dan loromonu, antara geng, maupun antara partai politik menunjukan suatu anomali yang perlu dijadikan PR bagi bangsa ini. Pertikaian yang menerus akan menjadi suatu ancaman yang mengarah pada keterbelakangan suatu bangsa. Bila permasalahan ini terus menerus terjadi berarti bahwa adanya indikasi ketidak singkroninya antara “variabel vertikal maupun horisontal”. Membangun negara baru dengan letak yang kurang strategis bukanlah hal mudah namun bukan berarti tidak bisa. Akan menjadi sangat bisa bila semua tahap pembangunan itu bisa diterapkan secara berlanjut. A luta continua bukan berarti perang terus menerus atau memperjuangkan keadilan, keb ebasan, pendidikan dan kemiskinan dengan semau kita. Banyak negara yang terjebak dalam suatu doktrin yang membuat mereka lupa akan masa depan bangsa itu sendiri. …..
Btw hau matan dukur toba lai….
Hadomi malu ho paz e kaer malu nudar maun alin timor oan hotu…..